Hidup itu dipenuhi akan sebuah
pilihan. Kita akan selalu mendapati berbagai pilihan akan suatu hal dalam
kehidupan kita. Tidak hanya pilihan dalam skala besar saja, skala kecilpun
kerap terjadi. Ok, mari melihat lebih jeli kehidupan kita, lebih tepatnya
pilihan dalam hidup kita. Kita akan mulai pada kegiatan kita pada pagi hari.
Dimulai bagi kita yang sudah berstatus pekerja. Setelah bangun tidur, kemudian
mandi, selanjutnya adalah kita akan memilih pakaian mana yang pas digunakan ke
kantor pada hari ini. Mengenakan kemeja polos atau memilih kemeja batik.
Setelah itu kita akan memilih menu makanan yang sesuai dengan selera kita. Nasi
goreng telur mata sapi dengan segelas air putih, atau segelas susu coklat
ditambah dengan sandwich, atau lebih simple lagi cukup mengawali pagi dengan secangkir
kopi panas sebelum memulai kegiatan. Pada lain kesempatan, mungkin kita sedang
menaiki motor anda dalam suatu perjalanan ke suatu tempat. Di salah satu
pertigaan, ternyata memori kita sedang tidak bagus untuk diajak mengingat
tentang jalan-jalan menuju tempat yang kita tuju. Kita dihadapkan untuk jalan
lurus, belok kanan, atau belok kiri. Beberapa hal diatas adalah sedikit contoh
tentang pilihan-pilihan yang sering bersentuhan dengan kita.
Tidak hanya berkutat pada
hal-hal diatas, namun tidak jarang juga kita harus berhadapan dengan
pilihan-pilihan yang cukup membuat otak kita berpikir keras. Saat Tuhan ingin
kita bertemu dengan masalah, maka mau tidak mau kita harus berpikir keras
tentang jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi. Pada proses
pencarian jalan keluar inilah, tidak sedikit pilihan-pilihan yang bisa kita
pilih sebagai jalan keluar dari masalah kita. Masing-masing pilihan menawarkan plus
minus, untung rugi yang berbeda-beda.
Pilihan dan konsekuensi.
Keduanya bagai dua sejoli yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Selalu
beriringan kemanapun tujuanya. Secara umum pilihan ini dapat diartikan sebagai
beberapa hal yang bisa kita gunakan, ambil untuk sesuatu. Sementara
konsekuensi adalah akibat yang harus
ditanggung, hal yang menjadi akibat karena adanya hal yang kita lakukan
sebelumnya. Kita menjatuhkan pilihan, maka konsekuensi akan mengikuti. Begitu
seterusnya. Ketika kita siap dengan konsekuensi yang mengikuti pilihan kita,
maka tidak masalah. Namun akan berbeda cerita ketika kita hanya sekadar memilih
pilihan, tapi keberatan dengan konsekuensi yang mengikuti dibelakangnya.
Bukannya mendapat jalan keluar dari masalah kita, tapi kita akan berhadapan
dengan masalah baru sebagai hasil dari rasa keberatan kita akan pilihan yang
sudah diambil. Tidak hanya itu, tidak menutup kemungkinan kita akan dianggap
sebagai orang yang plin plan, tidak tetap pendirian, atau masih banyak
lagi yang lainnya.
Memang tidaklah mudah mengambil
pilihan. Yang perlu kita ingat dalam menentukan pilihan adalah memahami setiap
kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap pilihan. Disini, penulis akan
mencoba berbagi tips sebelum menentukan pilihan yang tepat, yaitu :
a.
Siapkan kertas folio,
bolpoint, dan penggaris
b.
Bagi menjadi dua kolom,
dengan menambahkan garis pada posisi tepat ditengah-tengah
c.
Pada kolom sebelah kanan
beri judul positif, sementara pada kolom kiri beri judul negatif
d.
Setelah itu mari
menuliskan semua hal postif, maupun
negatif yang akan kita, orang-orang
serta lingkungan dapatkan apabila kita
mengambil pilihan A,B,C, dan seterusnya.
e.
Apabila kita sudah tidak
menemukan lagi, maka silahkan menghitung jumlah antara positif dan negatifnya
f.
Selamat bertemu dengan
pilihanmu,
Yup, itulah salah satu cara
yang bisa kita gunakan untuk menentukan pilihan, yang perlu diingat adalah
pilih pilihan yang konsekuensinya bisa kita hadapi. At least, yang terpenting adalah mari melibatkan Dia
dalam proses pengambilan keputusan kita. Berdiskusilah, maka kita akan temukan
jawabannya.
#Novelis
#161116
Terimakasih kak
BalasHapusSaya jadi mengerti 🙏🏻😊
Terimakasih kak
BalasHapusSaya jadi mengerti 🙏🏻😊